Marmut Merah Jambu
Jangan tanya kenapa gue ngulang judulnya karena gue juga gatau kenapa. Hehe. Di bab ini ceritanya Dika (biar keliatan akrab nyebutnya itu aja) lagi pacaran sama Shero di ragunannya Australia. Terus tiba-tiba dapet momen si Shero ngomong, "Kita bakal kayak gini terus, kan?". Dika nyaut, "Iya, kita bakal kayak gini terus" sambil megang erat tangannya Shero dan ngeliatin matanya Shero. Somehow, gue ngerasa itu kata-kata dalem parah. Lebih dalem dari kedalaman laut yang paling dalem. Buat orang yang lagi pacaran apalagi. Included me. Kayak yang lo udah dijanjiin "yak lo pasti bakalan sama gue selamanya kok. lo tenang aja. gue bakalan sayang sama lo selamanya. ya selamanya". Kenyataannya, setelah Dika bikin ending Marmut Merah Jambu yang kayak gitu, 1 setengah bulan kemudian dia putus sama Shero. Poor him. Lucky me!
Inti dari bab ini kalo menurut gue: Seperti marmut yang terus berlari dalam roda berjalan, kita terus berlari dari satu hubungan ke hubungan lainnya. And I really really really love this chapter. Aw aw aw aw awesomeeeeeee!
Untuk kutipan-kutipannya yang kayaknya pas banget buat para ababil (ABG labil) atau buat siapa aja lah terserah, here you are:
Orang yang jatuh cinta diam-diam hanya bisa, seperti yg mereka selalu lakukan, jatuh cinta sendirian.
Cinta mungkin buta, tapi kadang, untuk bisa melihatnya dengan lebih jelas, kita hanya butuh kacamata yg pas.
Kalau mimpi kita ketinggian, kadang kita perlu dibangunkan oleh orang lain.
Karena kita, seperti belalang, tahu bahwa untuk mencintai seseorang, butuh keberanian.
Orang yg jatuh cinta diam-diam paham bahwa kenyataan terkadang berbeda dengan apa yang kita inginkan.
Pada kehidupan nyata bertemu dengan the one sangatlah susah.
Apa yang salah dari orang yang terlalu dalam sayang sama orang lain?
Menurut gue pemikiran yg bilang "kita hanya bisa sempurna jika ketemu dgn soulmate kita" itu pemikiran yang jahat banget
Nothing takes the flavor out of peanut butter quite like unrequited love
Dan setiap ngeliat wajahnya, gue selalu bertanya-tanya "Inikah saatnya gue berhenti?"
It's long enough, isn't it? So, I will stop writing now. If you have free time, you should read this one. Ga akan ada kata nyesel kok. Yakin sama gue :) Happy reading guys...
No comments:
Post a Comment