Friday, June 11, 2010

Kalo kata majalah Bobo: Awas Spoiler!

Yap kali ini gue mau ngepost tentang MMJ alias mas mas jawa Marmut Merah Jambu. Buku ini seperti yang kebanyakan orang bilang termasuk gue, beda banget dari buku-buku Raditya Dika yang sebelumnya. Di buku ini, banyak banget kutipan yang nyes banget di hati dan meaningful. Beda juga sama Cinta Brontosaurus padahal intinya nyeritain tentang cinta. Dan karena buku ini, gue makin cinta sama Dika. Meski pun di buku ini dia bilang dia ga mau punya pacar yang udah baca bukunya karena mereka akan tau sisi Raditya Dika yang di buku bukan Raditya Dika yang serius, yang sehari-sehari, as a human katanya (lagian ga mungkin juga gue jadi pacarnya huhu). Gue mau ngebahas bab terakhir sekaligus kesimpulan dari buku ini. Bab ini juga yang terus-terusan gue baca ulang. Yeah dan akhirnya gue sampe hafal kata-kata itu ada di paragraf dan baris ke berapa. Oke, gue boong kalo yang itu. Intinya gue hafal titik.

Marmut Merah Jambu
Jangan tanya kenapa gue ngulang judulnya karena gue juga gatau kenapa. Hehe. Di bab ini ceritanya Dika (biar keliatan akrab nyebutnya itu aja) lagi pacaran sama Shero di ragunannya Australia. Terus tiba-tiba dapet momen si Shero ngomong, "Kita bakal kayak gini terus, kan?". Dika nyaut, "Iya, kita bakal kayak gini terus" sambil megang erat tangannya Shero dan ngeliatin matanya Shero. Somehow, gue ngerasa itu kata-kata dalem parah. Lebih dalem dari kedalaman laut yang paling dalem. Buat orang yang lagi pacaran apalagi. Included me. Kayak yang lo udah dijanjiin "yak lo pasti bakalan sama gue selamanya kok. lo tenang aja. gue bakalan sayang sama lo selamanya. ya selamanya". Kenyataannya, setelah Dika bikin ending Marmut Merah Jambu yang kayak gitu, 1 setengah bulan kemudian dia putus sama Shero. Poor him. Lucky me!
Inti dari bab ini kalo menurut gue: Seperti marmut yang terus berlari dalam roda berjalan, kita terus berlari dari satu hubungan ke hubungan lainnya. And I really really really love this chapter. Aw aw aw aw awesomeeeeeee!

Untuk kutipan-kutipannya yang kayaknya pas banget buat para ababil (ABG labil) atau buat siapa aja lah terserah, here you are:
Orang yang jatuh cinta diam-diam hanya bisa, seperti yg mereka selalu lakukan, jatuh cinta sendirian.

Cinta mungkin buta, tapi kadang, untuk bisa melihatnya dengan lebih jelas, kita hanya butuh kacamata yg pas.

Kalau mimpi kita ketinggian, kadang kita perlu dibangunkan oleh orang lain.

Karena kita, seperti belalang, tahu bahwa untuk mencintai seseorang, butuh keberanian.

Orang yg jatuh cinta diam-diam paham bahwa kenyataan terkadang berbeda dengan apa yang kita inginkan.

Pada kehidupan nyata bertemu dengan the one sangatlah susah.

Apa yang salah dari orang yang terlalu dalam sayang sama orang lain?

Menurut gue pemikiran yg bilang "kita hanya bisa sempurna jika ketemu dgn soulmate kita" itu pemikiran yang jahat banget

Nothing takes the flavor out of peanut butter quite like unrequited love

Dan setiap ngeliat wajahnya, gue selalu bertanya-tanya "Inikah saatnya gue berhenti?"


It's long enough, isn't it? So, I will stop writing now. If you have free time, you should read this one. Ga akan ada kata nyesel kok. Yakin sama gue :) Happy reading guys...

No comments:

Post a Comment

우리는 하나

Dulu gue sempet pingin nulis tentang c’moi untuk dimasukin ke blog, tapi nyatanya ga selesai-selesai. Postingan ini terakhir ditulis tahun ...